Parahita tak pupus oleh Lupus, Parahita semangat terus!!!

Malang Flowers Carnival 2013

Dua kupu-kupu cantik Parahita yang pantang menyerah mengenakan kostum bunga di cat walk Ijen

Parahita Goes To Solo

Istirahat sejenak di Telaga Sarangan sebelum menghadiri Peringatan World Lupus Day 2012 di Solo

Kegiatan Rutin Parahita

Berkumpul di kesekretariatan Parahita Lab Kawi 31 dengan tujuan berbagi berita, rapat, edukasi, senam reumatik, dll.

Parahita Bagi-Bagi Bunga dan Penggalangan Dana

Peringatan World Lupus Day Parahita Tahun 2009 di Malang Town Square

Selasa, 31 Maret 2015

Kedatangan Syamsi Dhuha Foundation ke Markas Besar Parahita

Minggu, 29 Maret 2015 lalu, Parahita kedatangan tamu istimewa dari Bandung. Beliau adalah Ibu Dian Syarief Pratomo dan Bapak Eko Priyo Pratomo. Dua nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita karena keduanya merupakan putra-putri terbaik bangsa. Parahita begitu bahagia menyambut keduanya karena selain istimewa, tujuan mereka datang ke Malang adalah untuk berbagi apa yang mereka miliki di Syamsi Dhuha Foundation (SDF) Bandung kepada Parahita Malang.

Flash back pada sejarah berdirinya Parahita, SDF merupakan suatu yayasan nirlaba peduli penyandang lupus dan low vision yang berdiri 4 tahun lebih awal dari Parahita. "Jadi setelah Prof Handono dan Prof Kusworini diundang ke SDF tahun 2008 langsung mendirikan Parahita di Malang? Waah hebat sekali.." jelas ibu Dian Syarief selaku ketua SDF yang memberikan presentasi pada hari Minggu yang cerah tersebut. Parahita dan SDF memiliki visi yang sama, yakni "peduli lupus", sehingga pada saat SDF datang ke Malang, keduanya saling berbagi (sharing) tentang kegiatan, penelitian, dan pengabdian yang telah mereka lakukan untuk penyandang lupus.

Acara pada hari Minggu tersebut dilaksanakan di markas besar Parahita, di Jalan Kawi 31, dan dihadiri oleh sekitar 70 peserta yang terdiri atas para pengurus aktif Parahita, dokter-dokter PPDS Ilmu Penyakit Dalam RSSA, dan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di Aura FKUB. Meskipun hari sangat terik, peserta sangat antusias mengikuti jalannya acara dari awal hingga akhir. Acara berlangsung sekitar 4 jam, dari jam 11.00 hingga jam 15.00 WIB, dimulai dengan pembukaan oleh MC Elvira Sari Dewi; sambutan pembina Parahita Prof.Dr.dr. Handono Kalim, SpPD-KR; sambutan ketua Parahita sekaligus presentasi Parahita oleh Bapak Lexy dan Ibu Lusia Kris; menyanyikan lagu "Hidup Ini Indah"; presentasi penelitian dan pengabdian oleh Prof.Dr.dr. Kusworini Handono, MKes, SpPK; presentasi SDF oleh Ibu Dian Syarief dan Bapak Eko Pratomo; dan ditutup dengan doa kemudian ramah tamah.

Dalam kesempatan tersebut, Parahita dan SDF saling berbagi apa yang mereka punya demi kebaikan para Odapus. Yel-yel Parahita "Parahita tak pupus oleh Lupus, Parahita semangat terus" diiringi dengan yel-yel SDF "Care (C) For (4) Lupus (L), Your Caring Save Lifes (L)" berkumandang penuh semangat dalam suasana damai Klinik Reumatologi & Alergi tersebut. Parahita mendapatkan banyak ilmu dari SDF, salah satunya adalah tentang "warung luppy", yakni sejenis bentuk wirausaha yang diberikan SDF kepada salah satu Odapusnya sehingga di tengah keterbatasannya Odapus masih tetap berpenghasilan. Demikian pula dengan SDF, Ibu Dian Syarief mengaku bahwa di Bandung sulit untuk mengumpulkan peneliti sebanyak yang ada di Malang, Ibu Dian Syarief juga menginginkan resep "kompres dingin dari kanji" milik Parahita agar bisa diamalkan oleh Odapus  di Bandung. Parahita juga mengucapkan terima kasih atas pendanaan penelitian yang telah diberikan kepada Afif dan Kresna dari Parahita sehingga dengan dukungan tersebut mengantarkan Afif untuk menjadi 10 besar peneliti terbaik di Asia-Pasifik.

Begitu hangatnya suasana keakraban Parahita-SDF, keduanya saling berbagi oleh-oleh cinta. "Kami tidak bisa memberikan apa-apa bapak ibu, kami hanya bisa memberikan oleh-oleh cinta" ungkap Bapak Lexy kepada Bapak Eko dan Ibu Dian. Parahita memberikan kenang-kenangan berupa kaos Parahita dan kripik khas Malang-Batu untuk Bapak Eko dan Ibu Dian, sedangkan SDF memberikan buku Mentarimorfosa dan Sasakawa Health Prize untuk Parahita. "Bapak Ibu, kalau mendapatkan buku mentarimorfosa ini ada syaratnya, jadi harus menari mentari.. morfosa... tidak susah, hanya perlu mengikuti gerakan saya dengan sepenuh hati, yuk mari, mentari... morfosa" pernyataan Ibu Dian kepada Bapak dan Ibu Lexy di pertemuan itu. Bapak dan Iu lexy pun mengikuti gerakan Ibu Dian dan akhirnya setelah ramah tamah kami berfoto bersama di halaman depan rumah Parahita, Klinik Reumatologi dan Alergi Kawi 31 Malang.

Foto Parahita bersama Ibu Dian Syarief dan Bapak Eko Pratomo di markas besar Parahita

Bapak Lexy menerima Sasakawa Health Prize dan Mentarimorfosa dari SDF

Setelah berfoto bersama, Bapak dan Ibu Pratomo kembali ke hotel untuk beristirahat. Sementara Parahita masih tak pupus semangat untuk melanjutkan acara dengan rapat persiapan Malang World Lupus Day (WLD) 2015. Rencananya, acara WLD 2015 Parahita kali ini akan dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2015 di RSSA Malang dengan bintang tamu Ibu Dian Syarief dan Bapak Eko Pratomo. Jadi, jangan khawatir bagi teman-teman, khususnya Odapus, yang ingin bertemu lansung dengan Ibu Dian Syarief dan Bapak Eko Pratomo pada saat Malang WLD 2015 nanti, bisa menghubungi Parahita mulai sekarang. Kursi terbatas lo... dan acaranya dijamin seru!

Malam harinya, Parahita mengadakan farewell party dengan SDF di Restauran Melati Hotel Tugu Malang. Dalam dinner tersebut, SDF dikenalkan dengan berbagai kuliner khas Malang yang rasanya benar-benar mantap. hehe. Acara selesai sekitar pukul 22.00 dan di situlah akhir perjumpaan kami (Parahita) dengan SDF. Oke SDF, semoga ke depannya kita makin kompak yaa.. Salam Never Give Up! With love Parahita-SDF :)

Dinner Parahita-SDF di Restauran Melati Hotel Tugu Malang










Kamis, 26 Maret 2015

Selamat Jalan Ibu Kumala

Rabu, 25 Maret 2015 kemarin, perwakilan Parahita, bapak Lexy Pello dan Ibu Lies Pello baru tiba di Malang setelah mengunjungi pemakaman saudara kami, Ibu Kumala, di Denpasar Bali. Parahita turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya sosok pejuang di antara kami. Pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2015 lalu Ibu Kumala dipanggil Tuhan di usianya yang mencapai 77 tahun.

Ibu Kumala, Odapus dari Bali

"Ibu Kumala merupakan yang tertua di antara kami semua dan mungkin beliau merupakan penderita yang paling lama 30 tahun dengan Lupus. Beliau juga seorang yang berjuang membesarkan anak-anaknya seorang diri hingga anak-anaknya menjadi orang-orang yang berhasil saat ini" penjelasan ketua Parahita Bapak Lexy Pello.

Saat mengunjungi rumah duka di Denpasar Bali, Parahita diberikan kesempatan untuk berbicara guna menghibur keluarga almarhum. Dalam kesempatan tersebut Parahita diwakili oleh Bapak Lexy. Menurut  keterangan, almarhumah meninggal bukan karena Lupus yang dideritanya, namun karena kanker pankreas yang dimilikinya. Di hari-hari terakhirnya, Lupusnya sudah stabil dan terkendali.

Bapak Lexy diberi kesempatan untuk berbicara atas nama Parahita

Parahita mengikuti serangkaian acara penghormatan terakhir hingga Ibunda dikembumikan pada hari Selasa 24 Maret 2015 di Denpasar Bali. 

Pak Lexy dan Ibu Lies di acara pemakaman Ibu Kumala


Selamat jalan Ibu Kumala, perjuangan Ibu kini selesai, semoga Ibu diberikan tempat yang mulia disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amiin :)


Rabu, 11 Maret 2015

Wajah Baru Pengurus Parahita Lima Tahun ke Depan

Sore ini, 11 Maret 2015, Parahita mengadakan pertemuan yang bertempat di Jalan Sumbing Kota Malang. Meskipun hari hujan, sekitar 50 orang yang terdiri atas pengurus Parahita, dokter-dokter PPDS IPD RSSA, dan para calon peneliti dari pusat studi Autoimun, Reumatologi, dan Alergi (Aura) FKUB tak pupus semangat untuk datang tepat waktu. Dalam pertemuan ini dibahas tentang pengenalan panitia baru Parahita periode 2015-2020, persiapan kedatangan ibu Dian Syarief dari Syamsi Dhuha Foundation (SDF) Bandung, dan persiapan peringatan Malang World Lupus Day (WLD) 2015.

"Saya akan mengenalkan wajah pengurus baru kita untuk lima tahun ke depan" buka Pak Lexy selaku ketua terpilih Parahita periode 2015-2020. Berikut susunan panitia baru Parahita periode 2015-2020.

Pelindung:
Prof.Dr.dr. Handono Kalim, SpPD-KR

Ketua:
Lexy Pello

Wakil Ketua:
dr. C. Singgih Wahono, SpPD-KR

Sekretaris:
1. Elvira Sari Dewi, S.Kep,M.Biomed
2. Dony Darmawan Putra
3. Mira Sa'adah

Bendahara:
Siti Ngatminah

Seksi-Seksi:
Seksi Pendidikan:
1. Prof.Dr.dr. Kusworini Handono, MKes,SpPK
2. dr. B Putra Suryana, SpPD-KR
3. Yosi Suwignyo

Seksi Pengabdian:
1. Ema Diana
2. Maharani Devi Puspitasari
3. Rara Nazir
4. Lies Pello
5. Muji Supriatin
6. Miftakhul Jannah
7. Neni Nur Indah Sari

Seksi Publikasi:
1. Lusia Kristanti Agustina
2. Nevada Avalona

Seksi Keterampilan dan Donasi Obat:
1. Eni Suliati
2. Dyda Endang Nursari

Seksi Penjualan:
1. Siti Nurmaratus
2. Nema

Seksi Kesenian:
1. Nilasari Febrina
2. Sunarti

Pembantu Umum:
1. M. Farid
2. Dadang
3. dr. Mirza Zaka Pratama
4. dr. Tita Luthfia
5. Syarif Hidayat
6. Rianto
7. Djianto
8. Basuki
9. M. Fahmi

Anggota:
1. Subagio
2. Yongky Suwignjo
3. Widodo
4. Gofar
5. Wildan Jazmi Muhtadi
6. Tedjo
7. Lily
8. Kumala
9. Gozali
10. Rafael
11. Dokter Pemerhati Lupus Parahita
12. Mahasiswa FKUB

Setelah pengenalan panitia baru, acara dilanjutkan dengan mengucapkan yel-yel kebanggaan Parahita. Semua peserta berdiri dan serentak mengucapkan "Parahita tak pupus oleh Lupus, Parahita semangat terus!" sambil memperagakan gaya ala kupu-kupu di dada dilanjutkan mengepalkan tangan kanan untuk semangat.

Wajah baru pengurus Parahita Periode 2015-2020

Dalam acara ini juga diserahkan buku 6 tahun kepengurusan awal Parahita periode 2008-2015 oleh ketua lama Bapak Lexy kepada seksi pendidikan Prof. Kusworini. Buku ini bersampul ungu yang menunjukkan warna identik Lupus dan bertuliskan 6 thn yang artinya 6 tahun kepengurusan perdana Parahita. Isinya meliputi semua kegiatan Parahita dari awal berdirinya pada 26 Juli 2008 hingga pergantian pengurus pada tanggal 22 Februari 2015 lalu. "Bukunya lucu sekalii" ucap Maharani selaku seksi pengabdian Parahita.

Penyerahan buku 6 tahun berdirinya Parahita kepada pengurus baru 2015-2020

Rencana Parahita dalam waktu dekat ini adalah menyambut kedatangan Ibu Dian Syarif pada tanggal 29 Maret 2015 dan persiapan peringatan Malang World Lupus Day 2015 yang akan dilaksanakan tepat  pada hari Lupus sedunia 10 Mei 2015 mendatang.  "Ibu Dian Syarif merupakan ketua SDF yang semangatnya luar biasa, dia juga merupakan seorang motivator" jelas Prof. Handono kepada peserta rapat. Semoga dengan kedatangan Ibu Dian Syarief mendatang Parahita bisa sharing pengalaman tentang kegiatan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sehingga ke depannya  Parahita makin sukses dan makin kompak.

Parahita tak pupus oleh Lupus, Parahita semangat terus! :)